Selasa, 08 April 2008

MASSA KEMBALI DATANGI PT.INCO

Massa Kembali Datangi PT. INCO PDF Cetak E-mail
Penilaian Pengguna: / 2
BurukTerbaik
Ditulis Oleh administrator
Friday, 04 April 2008

Makassar, elemende-Online,(2/04/08): sekitar 100 orang massa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) melakukan aksi kedepan kantor Pt. INCO. Untuk kesekian kalinya, kantor Pt. INCO didatangi oleh massa aksi, setelah sebelumnya digeruduk oleh buruh dan mahasiswa. Massa memulai aksinya dengan berkumpul di perempatan Jl. Haji Bau, Makassar, kemudian melakukan long march menuju kantor Pt. INCO. Dalam orasinya, Korlap Babra Kamal, Ketua LMND Makassar menyatakan, penyebab dari keterpurukan ekonomi Indonesia adalah faktor dominasi asing dalam kehidupan ekonomi, terutama sektor pertambangan. Lebih lanjut, Babra mengungkapkan, sekitar 85% pengelolaan sektor pertambangan di Indonesia dikuasai oleh pihak asing, ini terjadi dari sektor hulu sampai ke hilir. “Tidak ada jalan lain, rakyat Indonesia harus menegakkan kembali soal kemandirian nasionalnya, seperti yang pernah ditunjukkan Bung Karno, jaman dahulu” ungkap Babra. Kemandirian nasional yang dimaksud adalah pengusaan sektor-sektor penting, yang menguasai hajat hidup orang banyak oleh Negara, untuk dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat, demikian menurut Babra Kamal.

Selain itu, Ismar Indarsyah, dalam orasinya menyebutkan bahwa selama 39 tahun PT. INCO beroperasi di Indonesia, khususnya Sulawesi-selatan, ternyata tidak memberikan kontribusi sedikitpun untuk kesejahteraaan rakyat Indonesia. Orasi ditutup oleh ketua Papernas Sulsel, Muh. Anshar yang menuntut kepada pemerintah dan DPR, agar segera mencabut produk perundang-undangan yang mensahkan korporasi asing (MNC) menghisap seluruh kekayaan alam Indonesia. Massa juga membacakan puisi-puisi yang menggambarkan situasi kemiskinan akibat dominasi imperialisme.

Setelah menyampaikan orasi-orasi politik, massa akhirnya bergerak meninggalkan kantor PT. INCO sambil meneriakkan yel-yel perjuangan.